Gadis manis Pujaan Hati


Gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar
di leher kukalungkan oleh-oleh buat si pacar
angin membatu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya Di air yang tenang, di angin mendayu
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja!”



Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh! Perahu yang bersama ‘kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?! Manisku jauh di pulau,
Kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri Inilah aku,
Burung unta dari seberang
Bulu-bulunya terbuat
Dari pantung, sajak dan tembang(Vladimir Mayakovski)
Di balik puncak segala kemegahan
Meringkiklah aneka bencana, duka nestapa
Bangsa yang primitif menari-nari
Di atas kepala-kepala kurbannya
Maka nabi pun berkata: “tunjukkanlah jalan kepada mereka” Semarak warna api pada senja, saat-saat ajal tiba
Tumbuhnya kerajaan gelap, seorang pun tak tahu
Unsur demi unsur lenyap, tiada gejala
Tak ada yang berteriak, tak ada buka suara
Melalui tubuhnya yang dingin, tergeletak
Tergores sejenak: “dari asal pulang ke asal”
Di jalan-jalan yang sesat, di pojok-pojok ketololan
Perempuan-perempuan centil dan genit
Memasang jerat, menghimpun maknit
Dan tak tahulah kita, apa ini sorga atau neraka1001 macam impian dalam 1001 macam permainan
Usialah yang menandainya, sudah cukup tuakah kita?
Ketika bayang-bayang maut merangkak pada tengkuk dan pundak
Semuanya baru ingat, semuanya baru tahu
Juga para dewa, kecuali yang satu
Bahwa sebenarnya bukan begitu
Maka mereka pun berdoa, buat kesekian kalinya: “ampunilah segala dosa” Kuasa tanpa senjata, panglima tanpa tentara
Itulah nasib, mendadak menyapa kita
Memberi perintah buat menyerah
Hanya para mertua yang penuh curiga
Atas menantunya yang banyak bicara
Melihat pada keping-keping kebodohannya
Tersembunyi pada hati yang kurang teliti
Dan batuk mendehem, sekedar menutup kepalsuannya
Masam rasa yang menari di atas kemanisan muka
"Jam dua belas malam, bangun tersentak
Kulihat istriku dan anak-anak
Nyenyak tertidur, barangkali sedang mimpi
Di sini, tak ada mistik
Demikianpun politik
Hanya selimut buat mereka, dan nyamuk pada pipi
Harus kujentik” Melalui celah-celah tembok, langkah-langkah mata
Menyusuri bayang-bayang masa, abad demi abad
Dan tumpukan waktu, hingga zaman jahiliyah
Di mana bayi-bayi yang murni dan perempuan- perempuan tak berdosa
Mestikah terjadi, berkali-kali, justru pada abad ini?
Sentuhlah dahi, bahwa semua itu pernah sellauterjadi Umpan-umpan pada kail mata pancingIkan-ikan yang malang
Kebutaan demi kebutaan terhuyung, dipapah oleh kedungan
tersaruk-saruk, di lorong-lorong kepicikan
penyair yang lahir hari inipulang pergi dicaci-maki, sia-sia kata
tanpa banyak ambil perduli, atau dicurigai
bikin puisng bapa menteri, dan jawatan imigrasi

Judul : Gadis manis Pujaan Hati
Url : http://cintaku-di-sini.blogspot.com/2012/08/gadis-manis-pujaan-hati.html
Pada :
Oleh : Mkr Sticker
Respond : 0
Share :

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Copyright © · Cintaku Di Sini ~ Silakan~Home | Template Design By Brebes VS Lamongan | Daftar Isi | Menu Template | Powered By Blogger.com